IVF – Bayi Tabung

IVF – Bayi Tabung

In vitro fertilization (IVF) atau yang lebih dikenal sebagai bayi tabung adalah prosedur medis teknologi reproduksi berbantu /Assisted Reproductive Technology (ART) yang dilakukan untuk membantu pasangan yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan keturunan.

Prosedur Pelayanan IVF – Bayi Tabung

Langkah pertama dalam program bayi tabung adalah Screening & Administration Document. Pada tahapan awal ini pasangan suami istri harus menyediakan dokumen administrasi seperti kartu identitas dan surat nikah sebagai persyaratan awal dalam mengikuti program.

Langkah ini adalah pertemuan awal dengan dokter spesialis fertilitas Morula IVF Indonesia untuk mengevaluasi kondisi kesehatan pasangan, riwayat medis, dan menentukan rencana perawatan yang sesuai. Dokter akan menjelaskan tahapan-tahapan program bayi tabung secara menyeluruh dan memberikan rekomendasi tindakan yang diperlukan sebelum memulai proses stimulasi.

Langkah selanjutnya adalah Hormonal Stimulation atau rangsangan hormon. Hal ini diperlukan karena pada kondisi biasa, seorang wanita hanya menghasilkan satu telur dalam setiap siklus menstruasinya. Namun, dengan bantuan obat-obatan tertentu, ovarium dapat dirangsang untuk menghasilkan beberapa telur matang dalam satu siklus.

Pemantauan dilakukan secara rutin dengan USG transvaginal untuk melihat perkembangan dan respons ovarium terhadap stimulasi hormon. Dokter akan memantau ukuran dan jumlah folikel untuk menentukan waktu yang tepat dalam pengambilan sel telur (ovum pick up). Pemeriksaan ini penting untuk memastikan proses berjalan optimal dan aman.

“Langkah selanjutnya adalah Egg Collection. Prosedur ini juga disebut sebagai Ovum Pick Up (OPU) atau pengambilan sel telur. Pengambilan telur dilakukan melalui prosedur medis yang aman dan canggih untuk mengambil sel telur dari indung telur wanita.

Setelah itu, dilanjutkan dengan Sperm Preparation. Suami harus memberikan sperma terbaik yang akan digunakan untuk membuahi telur. Sperma yang telah dipilih akan dipersiapkan agar siap untuk melakukan fertilisasi dengan telur.

Langkah selanjutnya adalah Fertilization. di tahap ini sperma yang berkualitas akan langsung disuntikkan ke dalam telur, pada tahapan ini jika pasangan mengalami indikasi masalah kesuburan yang disebabkan oleh jumlah, motilitas, atau bentuk sperma yang buruk, maka dilakukan prosedur yang lebih advance dan dikenal dengan Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI).”

Setelah fertilization, proses selanjutnya adalah Embryo Culture. Telur yang telah dibuahi oleh sperma akan tumbuh dan membelah menjadi embrio. Embrio akan dikulturkan dalam laboratorium untuk beberapa hari hingga siap untuk ditransfer ke dalam rahim wanita.

Langkah selanjutnya adalah Embryo Transfer. Embrio yang telah berkembang akan dimonitor selama 3-5 hari sebelum siap untuk ditransfer ke dalam rahim wanita. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan embrio ke dalam rahim menggunakan kateter khusus.

“Langkah terakhir adalah Pregnancy Test (B-hCG). Tes ini dilakukan sekitar 14 hari setelah transfer embrio untuk mengetahui hasil dari transfer tersebut. Tes ini akan mendeteksi tingkat hormon HCG dalam darah untuk mengetahui apakah terjadi kehamilan.

Angka keberhasilan dari program IVF jauh lebih tinggi dari progam IUI sehingga bayi tabung atau IVF dapat menjadi solusi bagi banyak pasangan yang berusaha untuk memiliki anak.

Meskipun beberapa pasangan mungkin merasa cemas atau khawatir dengan proses IVF, namun Morula IVF Indonesia memiliki banyak dukungan medis dan psikologis yang tersedia untuk membantu Moms & Dads melalui proses tersebut.”

Pertanyaan Seputar
IVF – Bayi Tabung

icon-faq

Konsultasi Awal dan Pemeriksaan Pra-IVF

Setelah pemeriksaan awal, jika kondisi kesehatan mendukung, dokter akan membuat rencana IVF. Namun, beberapa pasangan mungkin memerlukan terapi tambahan sebelum IVF

Ya, usia mempengaruhi kualitas sel telur, terutama pada wanita. Semakin bertambah usia wanita, maka kuantitas dan kualitas sel telur akan menurun. Sehingga disarankan untuk melakukan Program IVF sedini mungkin bila hasil pemeriksaan sudah menunjang dan dokter telah menyarankan.

Ya, beberapa kondisi seperti masalah kesehatan serius pada jantung, penyakit autoimun tertentu, dan gangguan pada rahim yang berat dapat memengaruhi keamanan atau keberhasilan IVF. Dokter akan mengevaluasi kondisi kesehatan pasien sebelum membuat keputusan.

Tingkat keberhasilan IVF rata-rata adalah sekitar 50-70% untuk wanita di bawah 35 tahun (source data: Morula IVF Jakarta th 2024), dan menurun seiring bertambahnya usia. Faktor-faktor seperti kondisi kesehatan, kualitas sel telur, sperma, dan embrio juga memengaruhi hasilnya.

Jika semua pemeriksaan awal berjalan lancar dan hasilnya baik, pasien bisa memulai dalam 1-2 bulan. Namun, jika ada masalah medis yang perlu ditangani terlebih dahulu, bisa memakan waktu lebih lama

Ya, biasanya pasangan diminta berpantang sekitar 2–5 hari sebelum tes agar hasil analisis sperma akurat.

Keberhasilan IVF & Faktor Pendukung

IVF bisa tetap dilakukan jika salah satu pasangan memiliki kondisi kesehatan seperti diabetes atau hipertensi, tetapi perlu pengawasan ekstra. Dokter mungkin akan meminta kontrol lebih ketat terhadap kondisi kesehatan tersebut sebelum memulai IVF untuk memastikan kesehatan optimal selama prosedur.

Antibodi antisperma merupakan tes yang sangat kontroversial karena tidak semua ahli kesuburan percaya bahwa keberadaan antibodi tersebut di saluran genital wanita merupakan faktor penyebab subfertilitas.

Beberapa cara untuk mendukung keberhasilan IVF adalah dengan menjaga pola makan sehat, menghindari stres berlebihan, tidur cukup, dan berhenti merokok serta mengonsumsi alkohol. Dokter mungkin juga memberikan saran tambahan yang spesifik untuk setiap pasien.

Beberapa terapi tambahan yang bisa dipertimbangkan untuk meningkatkan keberhasilan IVF, termasuk di Morula, antara lain terapi akupunktur, cocoon therapy, suplemen asam folat, vitamin D, atau penggunaan teknik tambahan seperti PGT (Preimplantation Genetic Testing). Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis IVF untuk menentukan terapi yang sesuai berdasarkan kondisi medis individu.

Akupunktur dapat membantu beberapa pasangan dalam meningkatkan aliran darah ke rahim dan ovarium serta mengurangi stres, yang keduanya bisa berpotensi mendukung keberhasilan IVF. Jika Anda tertarik, sebaiknya diskusikan dengan dokter IVF Anda untuk mengetahui apakah akupunktur cocok dengan rencana perawatan Anda.

Artikel Terkait

Kesehatan Penyebab dan Gejala Kista Ovarium yang Perlu Anda Tahu

Penyebab dan Gejala Kista Ovarium yang Perlu Anda Tahu

Admin
31 May 2022

Sering merasakan nyeri panggul  atau perut kembung? Anda perlu mewaspadai kemungkinan adanya kista ovarium. Kista Ovarium merupakan kantong berisi cairan yang tumbuh pada indung telur atau ovarium  wanita. Penyakit ini…

Selengkapnya
Infertilitas Ternyata Begini Proses Perjalanan Sperma ke Sel Telur, Yuk Cari Tahu!

Ternyata Begini Proses Perjalanan Sperma ke Sel Telur, Yuk Cari Tahu!

Admin
31 May 2022

Kehamilan bisa saja terjadi jika sel sperma berhasil  bertemu dan membuahi sel telur di ovarium. Dari jutaan sel sperma yang dikeluarkan oleh pria saat ejakulasi, hanya akan ada satu saja…

Selengkapnya
Kesehatan Hati-Hati, Ini Resiko Hamil Muda untuk Kesehatan Ibu dan Bayi

Hati-Hati, Ini Resiko Hamil Muda untuk Kesehatan Ibu dan Bayi

Letstalk
22 Feb 2022

Mengetahui usia yang cukup sebelum menjalani proses kehamilan merupakan salah satu hal penting bagi setiap pasangan. Selain perlu adanya kesiapan mental, kondisi ini juga bisa membantu menekan resiko hamil muda…

Selengkapnya