Kehamilan General

Kesuburan & Pemeriksaan

Masa subur adalah periode di mana seorang wanita memiliki peluang terbesar untuk hamil, yaitu sekitar 5 hari sebelum ovulasi dan hari ovulasi itu sendiri. Ovulasi terjadi saat ovarium melepaskan sel telur. Anda dapat mengetahui masa subur dengan menggunakan metode seperti pengukuran suhu tubuh basal, tes ovulasi, atau pemantauan lendir serviks.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan masalah kesuburan pada pria dan wanita meliputi:
Pada wanita: Gangguan ovulasi (seperti sindrom ovarium polikistik), tuba falopi yang tersumbat, endometriosis, atau gangguan hormon.
Pada pria: Kualitas sperma yang buruk, jumlah sperma rendah, atau masalah dengan saluran reproduksi (misalnya, varikokel atau obstruksi pada saluran sperma).

Ya, stres dapat memengaruhi kesuburan. Stres yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan hormon, yang dapat memengaruhi ovulasi pada wanita dan kualitas sperma pada pria. Mengelola stres dengan cara seperti meditasi, olahraga, atau terapi bisa membantu.

Jika Anda sudah mencoba hamil selama 1 tahun tanpa keberhasilan (atau 6 bulan jika usia wanita di atas 35 tahun), sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis kesuburan. Jika ada masalah medis yang diketahui (seperti gangguan menstruasi atau masalah dengan sperma), lebih baik segera menemui dokter.

Pemeriksaan kesuburan melibatkan beberapa tes untuk menilai kesuburan pasangan, seperti:
Untuk wanita: Tes darah untuk memeriksa kadar hormon, USG untuk memeriksa kesehatan ovarium dan rahim, tes HSG untuk memeriksa apakah saluran tuba terbuka.
Untuk pria: Analisis sperma untuk memeriksa jumlah, kualitas, dan pergerakan sperma.

Anda bisa mengetahui masa ovulasi dengan beberapa cara, seperti:
Menggunakan tes ovulasi yang dapat mendeteksi lonjakan hormon LH (luteinizing hormone) yang terjadi sebelum ovulasi.
Mengukur suhu tubuh basal setiap pagi sebelum bangun tidur. Suhu tubuh sedikit meningkat setelah ovulasi.
Memantau lendir serviks. Lendir akan menjadi lebih bening, elastis, dan licin selama ovulasi, mirip dengan putih telur mentah.

Ya, meskipun memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, masih mungkin untuk hamil, namun kesempatan tersebut bisa lebih kecil. Siklus yang tidak teratur bisa memengaruhi waktu ovulasi, sehingga akan lebih sulit untuk menentukan kapan waktu terbaik untuk berhubungan intim. Penggunaan tes ovulasi dan pemantauan suhu tubuh basal bisa membantu Anda mengetahui periode subur meski memiliki siklus yang tidak teratur.